Sabtu, 20 Desember 2014

Pesona Cagar Alam Gunung Gamping



Cagar Alam Gunung gamping, Yogyakarta.

Tarik wisatawan melalui upacara tradisional Saparan Bekakak


Kawasan Cagar Alam Gunung  Gamping  terletak di Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.  Selain menjadi objek wisata sejarah, Cagar Alam Gunung Gamping juga menawarkan wisata mistik. Disebut wisata sejarah karena Cagar Alam Gunung Gamping merupakan peninggalan Batu Gamping yang terbentuk 50 juta tahun lalu. Cagar Alam Batu Gamping ini berupa terumbu karang yang mengandung kapur (CaCO3) dan banyak di jumpai fosil jenis Moluska, Koral, Bryozoa Foraminifora.
Kegiatan tahunan yang kerap di adakan di Cagar Alam Gunung Gamping  yaitu Upacara Tradisisonal Adat Saparan Bekakak yang di laksanakan setiap akhir Bulan Sapar (dalam penanggalan Jawa). Kawasan seluas 1, 084 ini Ha ramai di kunjungi ketika upacara Saparan Bekakak berlangsung.
Upacara Saparan Bekakak merupakan acara ritual penyembelihan sepasang pengantin bekakak yang bertujuan memohon keselamatan warga Gamping. Acara Saparan Bekakak ini bermula dari kisah meninggalnya Kyai dan Nyi Wirasuta beserta warga lain akibat longsornya Gunung Gamping. Setiap Bulan Sapar  kejadian tersebut berulang kembali dan menewaskan warga sekitar. Sejak itu Sultan Hamengku Buwono 1 memberi titah untuk membuat bekakak dari beras ketan yang di maksudkan untuk menggantikan Kyai dan Nyi Wirasuta supaya tidak terjadi lagi longsor di Gamping.
Diawali dengan rombongn Kudo Wiro Manggolo dan Kuda Pengiring, Prajurit Bregedo Gamping Tengah, rombongn Bekakak, Santri embawa Tirto Donojati, Blegedo Kijang Kidul , gunungan buah-buahan dan para peserta yang ikut memeriahkan acara ini. Ada juga patung Gtanderuwo yang merupakan simbol kejahatan. Setelah beriringn menuju Gunung Gamping, tiba pada acara inti yaitu penyembelihan pasangan pengantin bekakak dan di akhiri dengan berebut gunungn buah-buahan setelah gerbang pembatas di buka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar