Selasa, 22 Maret 2016

Hari ini saya cukup sedih setelah membaca salah satu berita kekerasan pada Bapak supir g**** yang baru saja terkena musibah (dikeroyok). Maaf sebelumnya, saya sama sekali tidak berniat untuk menyindir ataupun menggurui. Rezeki itu sudah ada yang mengatur, jika memang belum rezeki kita ya jangan menyalahkan orang lain bila mereka mendapatkan rezeki lebih. Itu tandanya mereka lebih berusaha dari kita. Mereka juga sama seperti kita, butuh uang untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Selama cara mereka masih wajar dan tidak ada unsur kecurangan saya rasa itu sah-sah saja. Jika anda merasa tidak adil, artinya anda kurang bersyukur dan berusaha. 
Anda menyebut hal tersebut sebagai rasa setia kawan? Sampai-sampai mereka (teman seprofesi) yang dari rumah sudah berniat untuk mencari rezeki juga menjadi sasaran anda (diajak untuk mogok kerja). Lebih bijaklah dalam mengambil keputusan, jangan sampai justru merugikan orang lain. 
Hidup ini memang keras, tapi bukan berarti harus ditanggapai dengan kekerasan pula, saya selalu percaya bahwa 'rezeki itu tidak pernah tertukar', jadi mohon untuk tidak "mengkambinghitamkan" orang lain. Sungguh itu bukanlah hal yang pantas untuk banggakan, tidak malukan anda atas apa yang telah anda lakukan? 
Tanpa mengurangi rasa hormat, saya mohon maaf. Terima kasih
Saya juga ingin mengucapkan turut berduka dan semoga keluarga korban diberi ketabahan, kesabaran dan limpahan rezeki. Amiinn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar